Skip to main content

Tafsir Al-Quran

Assalamu Alaikum,

Have you read verse 6 of chapter 49. الحجرات in the Holy Quran?

يٰأَيُّهَا الَّذينَ ءامَنوا إِن جاءَكُم فاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنوا أَن تُصيبوا قَومًا بِجَهٰلَةٍ فَتُصبِحوا عَلىٰ ما فَعَلتُم نٰدِمينَ

Malay translation
______________________________

Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.

Comments

Popular posts from this blog

‎8 Pengertian Cinta Menurut Qur’an

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah SWT, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Allah SWT daripada perintah yang lain.  Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya: 1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berd...

Bersanding dengan bidadari

...Diceritakan dari Abdul Wahid bin Zaid yang berkata: Dahulu aku pernah naik sebuah perahu. Tiba-tiba bertiuplah angin ribut, sehingga kami semua terdampar di sebuah pulau. Di sana aku sempat menjumpai seorang lelaki penyembah berhala.  Kami kemudian bertanya kepadanya, “Wahai Fulan! Siapakah yang sedang kamu sembah itu?”  Lelaki itu kemudian menunjuk ke sebuah berhala, dan kami kembali bertanya, “Di perahu, kami mempunyai seorang teman yang biasa membuat benda seperti ini (berhala). Akan tetapi, benda ini bukanlah merupakan sembahan sepertimana Tuhan!”  “Lalu, siapa yang kalian sembah?” tanya lelaki penyembah berhala itu.  “Allah,” jawab kami.  “Siapa Allah itu?” tanyanya.  “Zat di mana Arasy-Nya ada di langit, kekuasaan-Nya ada di bumi dan keputusan-Nya berlaku bagi yang masih hidup serta yang telah mati,” jawab kami semua.  “Bagaimana kalian dapat mengenali-Nya?” tanya lelaki itu lagi.  “Tuhan kami telah mengutus seorang utusan yang mulia dan beliaulah yang menerangkan semua itu,” ...

Bulan Syaaban & malam nisfunya

Sabda Rasulullah s.a.w.: Dinamakan Syaaban kerana padanya terdapat kebajikan yang amat banyak dan puasa yang lebih afdhal sesudah Ramadhan ialah puasa bulan Syaaban. Pengertian Sya’aban: Kemuliaan, Ketinggian, Kebajikan, Jinak, Cahaya. Bulan Sya’aban, keagungan malamnya dengan Nisfu Syaaban seperti keagungan Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya. Maka pada malam Nisfu Sya’aban telah datang Jibril kepada Rasulullah s.a.w lalu katanya: Angkat kepalamu ke langit, itulah malam yang Allah beri padanya tiga ratus rahmat dan diampunkan Allah sekelian orang yang menyengutukan (syirik) denganNya dengan sesuatu, kecuali: tukang nujum, kekal dalam zina, kekal minum arak, derhaka terhadap ibubapa. Berikut adalah sebahagian hadis-hadis berkenaan Nisfu Syaaban dari kitab Al-Mutajir Ar-Raabih fi thawab Al-Amal As-Soleh karangan Al-Hafiz Ad-Dimyaty: Dari Usamah b Zaid ra berkata, “Aku bertanya, ya Rasulullah. Aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam bulan-bulan lain sepertimana engkau berpuasa dibul...